Senin, 15 November 2021

Penugasan Assesmen Pembelajaran

 

Penugasan Assesmen Pembelajaran

Nama  : Dendy Nurkhosim

Kelas    : Tadris IPS 5-A

NIM     : 12209193052

NO       : 25


 PENGOLAHAN NUI AKHIR UJIAN SEMESTER 5 ORANG SISWA SMA PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA


No

Urt

Bentuk Tes

 

Nilai

Akhir

Tes Pilihan Ganda

Tes Esei

 

Skor

Per

Nilai

(60%)

No. /Skor/Bobot Soal

(yang tertulis skor perolehan

Siswa)

Nilai

1/6

15

2/8

3/6

/9

4/8

/9

5/12

 

25

49 , 99

4

6

5

3

10

30,38

80,37

2

20

39 99

6

4

2

8

6

 

 

3

18

36,00

 

 

 

 

 

 

 

4

16

31 ,99

 

 

 

 

 

 

 

5

21

42,00

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

  

Proses Penghitungan pemberian Nilai Akhir (NA) untuk nomor urut 1 (satu).

           Tes Pilihan Ganda (25x2/60)x 100 x = 49,99

 

Tes Esei diperoleh Nilai soal nomor

1. 4/6 x 5 = 3,33

2. 6/8 x 6 = 4,5 dengan perhitungan sama

 

Dengan demikian nilai peserta urut 1 bentuk tes esei :

3,33 + 4,5 + 7,5 + 3,38 + 11,67 = 30,38. Jadi nilai perolehan tes esei dengan skala 100 adalah : (30,38 /40) x 100 x 40%         = 30,38

Dengan demikian Nilai Akhir (NA) yang diperoleh peserta Urut 1 adalah nilai tes perolehan pilihan ganda + Nilai tes perolehan esei = 49,99 + 30,38 = 80,37 (delapan puluh, tiga puluh tujuh).

 

ANALISIS BUTIR TES HASIL BELAJAR

Nilai akhir yang diperoleh masing-masing peserta didik, maka untuk mengetahui kualitas butir tes yang telah disusun guru/tutor berdasarkan kisi-kisi tes, maka perlu dianalis untuk mengetahui tingkat validitas tes, reliabilitas tes, tingkat kesukaran tes, daya pembeda tes, dan analisis fungsi distaktor (bentuk objektif tes pilihan ganda), sehingga dapat memberikan manfaat kepada guru, sekolah dan pengawas. Manfaat tersebut sebagai berikut.

Untuk Guru

a)       Dapat melakukan penilaian terhadap hasil belajar siswa dengan benar.

b)      Mengoreksi kelemahan dan kekurangan yang dilakukan selama ini.

c)       Meningkatkan efektivitas proses pembelajaran.

d)      Menunjang kelancaran dan keberhasilan proses pembelajaran.

e)      Dapat terbinanya kelompok guru yang siap dijadikan tim ahli dalam menyusun soal.

Untuk Sekolah atau Pengelola Sekolah

a)      Membantu tanggung jawab sekolah dalam memperlancar pelaksanaan kurikulum.

b)      Membantu sekolah dalam meningkatkan mutu lulusan.

c)      Meningkatkan kredibilitas sekolah dengan adanya guru yang memiliki ketrampilan dalam menyusun soal

d)      Memiliki guru yang terampil dalam menyusun soal yang dapat digunakan sebagai tutor dalam membina guru-guru lainnya.

 

Untuk Pengawas

Bagi pengawas adalah memiliki sekelompok tenaga terampil yang dapat digunakan sebgai tutor dalam penularan kemampuan dan ketrampilan kepada guru lain yang belum memilikinya.

 

PENGEMBANGAN TES

Tes yang telah disusun oleh guru/tutor dan dijadikan sebagai instrumen untuk mengukur hasil belajar siswa, dan kemudian hasilnya sebaiknya dianalisis berdasarkan hasil tes yang diperoleh peserta testee untuk setiap butir tes sebagai bahan acuan untuk pengembangan tes berikutnya.

 

Validitas Tes,

Rumus yang digunakan adalah Korelasi Product Moment





rxy =

 

 

dimana

  rxy- Koefisien validitas antara variabel x dan y rxy

N   - Jumlah peserta tes

XX - Jumlah sekor setiap butir tes

XY - Jumlah sekor total

 

Analisis Fungsi Distraktor

Tes objektif bentuk multiple choice dimana setiap butir item yang dikeluarkan dalam tes hasil belajar telah dilengkapi dengan beberapa kemungkinan jawaban atau yang sering dikenal dengan istilah option atau alternatif . Option atau alternatif itu jumlahnya berkisar antara tiga sampai dengan lima buah, dan dari kemungkinan jawaban yang terpasang pada setiap butir item itu, salah satu diantaranya adalah merupakan jawaban betul (= kunci jawaban), sedangkan sisanya adalah merupakan jawaban yang salah. Jawaban-jawaban salah itu biasa dikenal dengan istilah distraktor (pengecoh).

Anas (2005), bahwa distraktor dinyatakan telah dapat menjalankan fungsinya dengan baik apabila distraktor tersebut sekurang-kurangnya sudah dipilih oleh 5% dari seluruh peserta tes.

KESIMPULAN

1)    Setiap penyusunan seperangkat tes bentuk objektif skor, dan bobot dianggap sama.

2)    Setiap penyusunan seperangkat tes bentuk subjektif skor, dan bobot tidak dapat dipisahkan dalam penentuan nilai hasil belajar siswa.

3)    Pengolahan dan pengubahan skor mentah menjadi nilai, dapat ditempuh dengan dua cara, yaitu

a)  Penilaian Beracuan Patokan (PAP).

b) Penilaian Beracuan Norma/Kelompok (PAN/K),

4)    Proses penilaian hasil belajar siswa tetap disesuaikan dengan langkah-langkah evaluasi hasil belajar.

5)    Distraktor (pengecoh) dinyatakan telah dapat

0 komentar:

Posting Komentar